Hampir semua tempat umum dan fasilitas publik seperti sekolah, kantor, supermarket memiliki potensi kebakaran. Apalagi di rumah sakit, dengan banyaknya peralatan medis yang terhubung ke arus listrik, sangat memungkinkan terjadi kebakaran. Maka, proteksi akan kebakaran mutlak dimiliki oleh rumah sakit. Ditambah lagi banyak jiwa di rumah sakit yang harus dilindungi jika terjadi kebakaran. Oleh sebab itu, SOP APAR di rumah sakit mutlak untuk dipelajari dan dipahami.
SOP APAR di Rumah Sakit dan Cara Penggunaannya
Jika terjadi kebakaran di area rumah sakit, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengevakuasi pasien ke tempat yang aman. Setelah semua pasien dievakuasi, barulah evakuasi sarana prasarana yang masih bisa diselamatkan. Segera hubungi petugas terkait dan juga koordinasi ke semua divisi di rumah sakit. Apabila memungkinkan, segera matikan listrik di area yang terbakar.
Setelah itu lakukan upaya pemadaman dengan alat pemadam api yang tersedia. Biasanya untuk kebakaran tahap awal, para pembaca bisa menggunakan APAR untuk memadamkan api. Namun, dalam menggunakan APAR para pembaca tidak boleh sembarangan. Ada teknik dan prosedur penggunaan APAR yang harus dilakukan, teknik tersebut biasa disingkat PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep):
- Pull, dilakukan dengan cara menarik safety pin pada APAR.
- Aim, mengarahkan nozzle ke titik api.
- Squeeze, menekan tuas pada APAR.
- Sweep, menyapukan media pemadam api ke sumber api dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Ketersediaan APAR Sesuai SOP APAR di Rumah Sakit
Dengan sangat pentingnya kebutuhan APAR di rumah sakit, maka ketersediaan APAR harus dipersiapkan dengan baik. Media dalam APAR harus disesuaikan dengan potensi kelas kebakaran yang akan terjadi di ruangan-ruangan rumah sakit dan harus dipertimbangkan dengan matang.
Seperti misalnya kamar pasien yang berpotensi mengalami kebakaran dari kelas kebakaran A, B, C, sebaiknya dilengkapi dengan APAR powder. Atau ruangan dapur rumah sakit yang terus menyiapkan menu untuk pasien, harus dipersiapkan alat pemadam api foam karena berpotensi mengalami kebakaran kelas K.
Untuk ruangan dengan banyak alat elektronik seperti ruang olah data dan administrasi bisa menggunakan alat pemadam api CO2. Alat pemadam api CO2 aman digunakan pada alat elektronik dan tidak meninggalkan residu. Alat pemadam kebakaran CO2 juga bisa dipersiapkan di ruangan penyimpanan diesel rumah sakit.
Dengan petingnya pencegahan kebakaran di rumah sakit, maka SOP APAR di rumah sakit harus benar-benar dipahami dan dipelajari oleh semua anggota rumah sakit. Pelatihan penggunaan APAR dan ketersediaan APAR sesuai potensi kebakarannya juga harus dipikirkan secara matang untuk menghindari korban jiwa dan materi yang masif saat terjadi kebakaran di rumah sakit.
Sebagai Fire Engineer dan senang untuk membantu siapapun dalam mengatasi masalah teknis & non-teknis fire protection. Tujuan saya saat ini adalah menulis artikel yang mudah diikuti oleh siapapun, sehingga masalah itu tidak akan terjadi lagi.