Klasifikasi kelas kebakaran adalah pengklasifikasian tipe-tipe kebakaran berdasarkan zat pembentuk api. Zat pembentuk api ada 4 yang berlaku di Indonesia yaitu padat, cair, elektrikal, dan logam yang mudah terbakar.
Klasifikasi Kelas Kebakaran A
Klasifikasi kelas kebakaran A adalah kebakaran yang terjadi akibat benda padat mudah terbakar seperti kain, kertas, sampah kering, atau kayu. Benda-benda tersebut tentunya umum ditemukan di lingkungan sekitar Anda, baik di tempat tinggal maupun lingkungan kerja.
Klasifikasi Kelas Kebakaran B
Klasifikasi kelas kebakaran B adalah kebakaran yang terjadi akibat zat cair mudah terbakar seperti bensin, minyak, oli, wax, cat, thinner, alkohol, acetone, propanol, methanol, dan lain sebagainya. Kebakaran akibat zat-zat tersebut biasanya terjadi pada pabrik kimia, perusahaan minyak dan gas, pabrik cat, dan sejenisnya.
Klasifikasi Kelas Kebakaran C
Klasifikasi kelas kebakaran C adalah kebakaran yang terjadi akibat aktivitas elektrikal atau listrik. Kebakaran elektrikal dapat terjadi selama ada sumber daya listrik seperti hubungan arus pendek, konsleting, kelebihan beban pada outlet, maupun masalah-masalah lainnya yang dapat menyebabkan daya listrik tidak stabil. Hal tersebut dapat terjadi pada peralatan elektronik, motor penggerak, atau instalasi jaringan listrik di sekitar kita. Untuk itu penggunaan listrik sebaiknya dilakukan secukupnya dan teliti. Bentuk pencegahan yang dapat kita lakukan yaitu:
- Tidak memasang steker lebih dari kapasitas stop kontak
- Cabut steker dari stop kontak dan matikan daya listrik jika sudah tidak diperlukan
- Lakukan pemeriksaan rutin peralatan elektronik agar terhindar dari malfungsi
- Pemberian tanda pada instalasi kabel
Klasifikasi Kelas Kebakaran D
Klasifikasi kelas kebakaran D adalah kebakaran yang terjadi akibat zat logam yang mudah terbakar seperti magnesium, titanium, lithium, kalium, pottasium, sodium, dan sejenisnya. Zat-zat tersebut menjadi rawan terbakar karena mudah bereaksi dengan oksigen yang merupakan salah satu pembentuk timbulnya api dalam rangkaian segitiga api.
Reaksi kimia yang terjadi akibat kebakaran logam dapat dengan cepat membesar dan berpotensi menimbulkan ledakan. Salah satu zat kimia mudah terbakar yang sering kita jumpai yaitu penggunaan lithium pada baterai telepon genggam. Selain itu potensi kebakaran juga dapat terjadi pada sektor industri pertambangan logam tersebut.
Pengklasifikasian kelas kebakaran di atas dapat Anda jadikan acuan agar kebakaran dapat diantisipasi sedini mungkin. Untuk proteksi kebakaran dini Anda dapat menyediakan alat pemadam api yang sesuai dengan potensi kelas kebakaran yang mungkin terjadi. Sehingga jika suatu saat terjadi kebakaran, Anda dapat melakukan penanganan dengan cepat sebelum bantuan dari petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi Anda.